Bisa ya...? Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Judul : Bisa loh, Menulis buku dari
Karya Ilmiah
Resum
ke : ke-4
Gelombang : 20
Tanggal : 19 Juli 2021
Tema : Menulis Buku dari karya Ilmiah
Narasumber : Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd
Wow...bisa juga ya, menulis tesis
dan skripsi atau sejenisnya bisa dijadikan tulisan? Akan seru lagi ini? Jadi
berandai-andai, tapi nggak boleh ya .. sediikiit aja ya, kalau saya mengenal
pelatiha menulis sejak duluuuuu saat masih dibangku kuliah mungkin skripsi dan
tesis bisa jadi buku tilisan perdana ya...bersyukur saya masih ada kesempatan
untuk mengikuti pelatihan ini, artinya tak ada yang tak bisa terjadi..bismillah
go..go
Berbicara masalah karya
ilmiah, setiap kita sudah pernah membuat karya
ilmiah. Apa itu? Bagi yang lulusan S1, pasti pernah berjuang dengan yang namanya
skripsi. Bagi yang melanjutkan pendidikannya lagi ke jenjang S2, akan
meningkat lagi jenis karya ilmiahnya yaitu membuat tesis. Lalu setelah menjadi guru, kita diberikan
tuntutan untuk membuat satu jenis karya ilmiah lagi yakni PTK, misalkan bagi yang
sedang kuliah S1, S2 atau S3 Tujuannya semata hanya untuk memenuhi prasyarat
agar dapat lulus dan mendapatkan gelar, selebihnya jika sudah disidangkan atau
telah dilakukan penilaian, KTI sudah pasti dibiarkan tergeletak begitu saja di
rak Perpustakaan atau bahkan di gudang.
Dari sini kita dapat melihat bahwa manfaat Karya ilmiah hanya
sebatas untuk.memenuhi tuntutan tertentu saja. Sama halnya bagi yang sedang atau sudah pernah
menulis PTK ataupun best Practice, setelah laporan PTK dibuat, dikumpulkan ke
penilai angka kredit, laporan tersebut biasanya hanya akan disimpan oleh
penulis sendiri. Jika beruntung, laporan PTK itu bisa terpajang di perpustakaan
sekolah.
Padahal, jika kita mengingat perjuangan untuk membuat dan
menyelesaikan KTI tersebut, tentu tidak sedikit pengorbanan yang harus
dikeluarkan, baik itu materi, waktu, atau bahkan psikis. Bahkan untuk sebagian orang
ada yang menyelesaikan KTI sampai menghabiskan waktu berbulan-bulan atau bahkan
bertahun-tahun.
Lantas dengan perjuangan yang begitu berat dan panjang tersebut,
apakah rela jika hasil perjuaangan tersebut hanya berakhir di rak perpustakaan
saja? dan tentu tidak bisa bermanfaat bagi khalayak yang lebih luas!! Yang lebih
penting adalah muatan data dan temuan-temuan yang terdapat dalam sebuah KTI
sudah barang tentu merupakan sebuah rangkaian informasi penting dan dapat
bermanfaat bagi pemecahan persoalan faktual yang sedang dihadapi di lapangan. Tentu sangat
disayangkan apabila informasi dan data penting tersebut hanya tergeletak begitu
di perpustakaan dan tidak bisa tersampaikan kepada masyarakat luas, terlebih
dapat dinikamati oleh masyarakat luas sebagai rujukan yang dapat memberikan
solusi nyata.
Inilah yang terjadi pada saya saat meresume keempat, berupaya menyimak dan mencatat yang bisa, akhirnya terputus karena kondisi kesehatan..
"Berjuang, menangis,
dan gigihlah menulis. Dan jangan lupa mencintainya, bahkan ketika tulisan
kalian mulai menghasilkan". motivasi diri
Semoga segera publish buku dari skripsi dan tesis nya buuk. Semangaat
BalasHapusRealisasikan jadi buku skripsi atau tesis kita yukk .supaya tidak hanya sampai berandai andai......kita barengan lanjutkan. .
BalasHapusSemangat menulis bersama bunda 🙏💪💪
BalasHapusKeren Bu.
BalasHapusSalam sehat dan semangat.
Dalam kondisi sakit Ibu masih menyempatkan diri untuk membuat ringkasan.👑
Disaat sakit masih bisa menulis dan berbagi.. masyaallah. Insyaallah jd ladang pahala dan menjadi motivasi buat kita semua yg sdg belajar... tetap semangat sampai jd buku yaa..
BalasHapusSakit saja bisa resume..apalagi sehat...BISA LANGSUNG best Seller nih...semangat sehat ibu 💪💪
BalasHapus