Trik menulis buku agar bisa diterbitkan
Judul : Membongkar Rahasia Menulis
Hingga menerbitkan Buku
Resum
ke : ke-3
Gelombang : 20
Tanggal : 16 Juli 2021
Tema : Trik menulis buku agar bisa
diterbitkan
Narasumber : Ibu Rita Wati, S.Kom
Alhamdulillah, dengan menghela nafas
akhirnya saya sampai pada hari ketiga mengikuti pelatihan ini,”paksakan ala
biasa” kata kunci saya pribadi untuk melewati proses hadir pada pelatihan ini. Membuat tulisan di
blog, baru dimulai karena kewajiban membuat resume, semoga awal karena
kewajiban menjadi suatu kebiasaan yang baik.
Terlahir dengan nama Rita Wati di Tanjung Pinang pada tahun 1402
Hijriyah dari orang tua berdarah minang. Memiliki hobi membaca terkhusus
buku-buku cerita sejak kecil. Penulis berprofesi sebagai teacher,
operator,writer, kurator, moderator dan blogger. Masa kecil hingga remaja
penulis habiskan di Tanjung Pinang Kepulauan Riau kemudian melanjutkan studi S1
di Yogyakarta. Pernah bekerja di Serang kemudian menikah dan kini menetap di
Bali. Motto hidup penulis adalah Setelah kesulitan pasti ada kemudahan dan
Belajar sepanjang hayat. Motto yang sesuai dengan tuntunan kitab
suci Al Quran, syarat dengan motivasi, Subhanallah. Pengalaman bagaimana perjalanan Bu Rita menjadi penulis
hingga ditawarkan menjadi kurator, editor, moderator dan sekarang mulai
diundang sebagai narsum di group menulis. Awal mula ketertarikan narasumber
dengan menulis sudah cukup lama sejak 2 dekade lalu tahun 2001 di awal saya
menjadi mahasiswa. Karena pada saat itu narasumber berteman dengan seorang
penulis yang telah menerbitkan buku. Akan tetapi beliau tidak tahu Mau menulis
apa dan Bagaimana cara memulainya. Sehingga keinginan tersebut hanya keinginan
yang terpendam tanpa di eksekusi. 4 tahun kemudian di tahun 2005, keinginan itu
mulai menggebu kembali, saat itu saya tidak terlalu aktif mencari tahu group
belajar menulis/ kelas menulis karena pada saat itu tidak seramai sekarang
pelatihan menulis. Akhirnya saya menulis apa yang ada di pikiran saya, dan
saya berhasil menghasilkan beberapa cerpen ala saya dan puncaknya ingin membuat
novel dan telah berhasil sebanyak 80 halaman jika dijadikan A5 sudah sekitar
140 halaman. Akan tetapi lucunya ketidakpedean saya mengalahkan
cita-cita saya, saya tidak berani tulisan saya dibaca oleh orang lain. Sehingga
tulisan itu saya endapkan di Hidden folder. Ups... tersentak sejenak bagaikan
gelombang menyentuh alam fikiran saya, sesaat mata melihat pemaparan demi
pemaparan. Sengaja saya buat
profil narasumber diawal biasanya saya tidak pernah menulis profil, dalam
resume kesatu dan kedua. Entah apa yang menggelayuti pikiran saya tetiba saya
meletakkan profil narasumber diawal. Mungkin pikiran saya bergelayutan dan fisik saya sedikit mulai memanas
tapi hati saya tetap dingin sedingin tulisan saya malam ini alias malas dan
garing seperti tak bersemangat.
Niat saya pertemuan ketiga ini saya
inginnya sederhana tak banyak kalimat dari saya, ya semacam kopi paste WAG
pelatihan. Setelah saya membaca dan mencerna apa yang ditulis narasumber,
terkait resume dengan karya sendiri dan ternyata menjadi boom kehadiran buah
karya yang luar biasa, saya jadi merenung. Door...beralihlah saya ke alat Hp
yang lain meninggalkan sesaat resume untuk membalas chat yang harus segera dijawab,
tapi lagi-lagi materi hari ini sangat menggelayuti pikiran saya. Muncul beragam
pertanyaan menerawang alhasil diam sejenak dan mencerna kalimat resume karya sendiri. Sebuah tantangan
menurut saya dan mencoba kalimat tersebut menjadi motivasi dalam diri saya
untuk lebih berselancar dalam menulis.
Apa sebenarnya tujuan saya mengikuti pelatihan menulis? Jujur ini ada pelatihan lembaga kedua yang saya ikuti, dan pelatihan ini membuat saya untuk terus membuat tulisan walau berawal dari sebuah resume narasumber. Tujuan saya mengikuti pelatihan menulis adalah untuk membangkitkan semangat membuat tulisan dan dijadikan sebuah buku karya sendiri.Bisa nggak ya?...kalau hanya sekedar ingin belajar memang kesukaan saya ikut pelatihan satu kepelatihan yang lain, terpaksa untuk naik pangkat??? Tidak ada karena sejatinya saya bukan guru PNS tapi guru LUAR NEGRI ( hihi) alias SWASTA. Kalau bertujuan karena hobi dan meningkatkan prestice sedikit ada, sedangkan untuk tambahan penghasilan menurut saya itu bonus saja karena kesungguhan menbuahkan hasil karya.
Ternyata menulis itu banyak manfaatnya, dari sudut pandang kesehatan ialah Meredakan stres, memecahkan masalah dengan lebih baik, menuangkan perasaan sesuai keinginan, memperbaiki suasana hati, meningkatkan daya ingat. Masya Allah, begitu banyak manfaat menulis, sayang sekali kalau manfaat sehebat itu terkalahkan dengan malas dalam menulis. Tambah motivasi saya lagi dalam menulis, terimaksih narasumber malam ini. Manfaat berikutnya dilirik dari Para Ahli, yaitu meningkatkan kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian, mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. Sepakat dengan para ahli manfaat dari menulis, apa lagi yang ditunggu untuk berselancar di tengah arus yang terus bergemuruh.
Rahasia menulis agar sukses, pertama kuasai diri sendiri, yaitu tak mudah tergoda dengan hal-hal yang dapat mengalihkan tujuan kita untuk menulis, sulit pastinya tapi harus dicoba dan lakukan, kedua baca buku-buku terbaik, kenapa? Karena dapat menambah kosakata kita dalam menuangkan ide-ide cemerlang, ketiga tulis semua ide yang muncul hingga tuntas, abaikan PUEBI untuk sementara, agak sulit ini karena yang menjadi penghalang untuk mengembangkan ide adalah banyak berfikir khawatir salah artinya banyak pertimbangan untuk menulis. Keempat melatih menulis setiap hari (mulai dari 100 kata, 400 kata hingga 1000 kata, harus dimulai sejak tertanam ingin menjadi penulis. Kelima buat peta konsep / TOC, dari menuangkan ide dapat dijadikan peta konsep kita untuk berimajinasi dalam mengembangkan sebuah tulisan. Keenam tidak takut menunjukan gagasan baru, untuk pemula seperti saya rasa takut pasti semoga dengan seiringnya waktu mengikuti pelatihan menulis rasa itu hilang dihebus ooeh waktu banyaknya mengikuti pelatihan.
Mengapa Anda harus menulis di Blog? Pertanyaan ini yang tertancap dalam fikiran saya saat pertama kali hadir di WAG pelatihan menulis digelombang ke-20. Saya gaptek, tapi keinginian menulis lebih besar, akhirnya saya bertanya dengan teman sejawat cara membuat blog, alhasil saya coba menulis apa yang ada difikiran saya walau hanya satu atau dua kalimat. Terus saya lakukan sampai dimulainya pelatihan ini. Kaget?? Ia karena syarat berikutnya untuk mengikuti pelatihan ini adalah membuat resume sebanyak 5 halaman. Wow, mantul deh, sebelum pelatihan saya selalu lihat judul materi untuk mempersiapkan pelatihan yaitu dengan membaca dan mencari tau apa sih arti dari judul materi tersebut ( ciee..sedikit hati mulai fokus nii...). Blog adalah salah satu media yang dapat mempublikasikan karya tulis kita tanpa harus takut ditolak dan yang lebih hebatnya tulisan kita tidak hanya dibaca oleh teman dekat tapi orang di seluruh dunia, Masya Allah. Melalui tulisan sedikit di blog terbangun rasa percaya diri walau belum ok. yang dapat membangun rasa percaya diri buku kita akan diterbitkan yaitu dengan menulis satu sampai tiga halaman perhari maka dalam sebulan bisa menerbitkan sebuah buku, mantab.
Namun sebagai penulis pemula masih banyak menemukan kendala, yaitu susah ide, miskin kosa kata, sulit merangkai kata, menunda-nunda, bingung mau menulis apa, tidak percaya diri, merasa tulisannya jelek/ tidak layak untuk di baca. Semua kendala tersebut saya alami, namun saya tak patah arang untuk terus mencoba untuk mengikuti pelatihan menulis, kata kunci coba...coba dan coba. Coba untuk disiplin membaca, coba untuk menuangkan ide, dan coba untuk merangkai kata untuk menjadi sebuah kalimat berkembang menjadi paragraf, selembar lanjut lembar berikutnya sampai akhirnya menjadi sebuah buku.
Pada akhirnya saya harus bisa mencoba untuk menaklukan diri menjadi penulis berbakat untuk meraut diri agar lebih tajam setajam ujung pena untuk berselancar menuangkan ide menjadi sebuah buku hasil karya sendiri.
Segera publish buku, aamiin
BalasHapusLanjutkan cita cita.....terbitkan buku solo...
BalasHapusSemangat bu
BalasHapusMari semangat menulis bersama bu
BalasHapusMantap semangatnya. " Paksakan ala biasa" bisa menjadi cara efektif untuk konsisten. Keren.
BalasHapusNama blog yg indah. Segores pena.
BalasHapusLanjutkan pena ibu utk terus digoreskan hingga jd buku insya Allah
Segores pena yang penuh makna.
BalasHapusSalam sehat dan semangat Bu 🌞
trimksh bu...atas suportnya
BalasHapusResume sudah padat, berisi tinggal pengaturan paragraf, dipenggal lagi paragrafnya menjadi paragfar pendek, bisa atur 5-10 kalimat saja per paragraf agar pembaca tidak lelah matanya.. Over all good job
BalasHapusmantab bu... ttp semangat
BalasHapus