Writer's Block?
Judul : Mengatasi Writer’s Block
Resum
ke : ke-9
Gelombang : 20
Tanggal : 30 Juli 2021
Tema :
Narasumber : Ditta Widya Utami, S.Pd, Gr
Siang hari flayer sudah dishare, ku
buka disela-sela KBM dan persiapan akreditasi sekolah, ingin ku abaikan tapi
penasaran, akhirnya kucoba tuliskan yang ada didalam fikiranku sejenak...
Apa itu Writer’s Block? Aku bertanya lewat guru yang berada di sampingku,
katanya seorang yang tak bisa menuliskan sesuatu. Tak lanjut bertanya, karena
disela-sela kesibukan mereka aku iseng. Ya sudahlah kututup tulisanku lanjut
dengan persiapan akreditasi sekolah.( dalam benakku, nanti malam akan dapat
jawabannya )
Malam pelatihan pun tiba. Seperti biasa
aku di depan kotak ajaib ditemani anak bungsu yang selalu membersamai saat aku menyimak
pelatihan menulis untuk membuat resume kesembilan. Kebayangkan...saat ingin
fokus si mungil tetap mengalih kefokusanku.
Go..go..fokus..fokus... Bismillah,
diawali dari moderator memperkenalkan narasumber.
Narasumber cantik nan cerdas asal kota Subang. Sang
peraih Penghargaan Bupati Subang (2020), pula peraih Penghargaan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang sebagai guru berprestasi (2021).
Prestasi literasinya yang membanggakan hingga karyanya yang mampu menembus
Penerbit Mayor, memberikan jejak prestasi
literasi yang baik bagi tanah Subang. Beliau adalah perempuan cerdas bernama Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr.
Wow..wow...Masya Allah, diselingi
bolak balik lihat wa, dan melihat profilnya. Masya allah, sangat bangga. Termotivasi
melihat profilnya, semoga saya juga memiliki generasi seperti mba Dita, Aamiin
Malam ini Bu Ditta di temani bersama
moderator sekaligus penulis hebat Ibu Maesaroh, kolaborasi yang pas.
Pertama... Mendapat tantangan dari mba Dita, mengungkapkan yang ada dalam gambar
Wayang kulit
Kulihat gambar yang terbayang sosok
Almarhum bapakku
Yang selalu mengajak saya menonton
wayang kulit di Taman Mini
Namun, saat itu saya tak tertarik
apa yang saya lihat
Hingga sampai hari ini aku tak
mengenalnya
Pernah membaca kisah seorang ulama
tetapi zonk..lupa
Melihat gambarmu terbuat dari kulit
Bahkan anak-anak sekolah dasar
membuat wayang terbuat dari kerdus.
Sederhana sekali aku mengenalmu
wayang kulit...
Aku tidak
ikutan membaca gambar untuk merangkai kata, padahal pelajaran KBM SBDP SD 5 ada
bab merangkai kata dalam gambar. ( malu deh aku)
Apakah ada yang sempat merasa tak
punya ide menulis? Sudah menulis tapi kemudian kehilangan kata-kata? Kalau iya, bisa jadi kita
sedang terserang writer's block loh. Alias kebuntuan menulis.
Benar sekali saya sudah bolak-balik
menulis..terus hapus..menulis..seperti ada kekhawtran dalam menulis.
Wikipedia mengartikan writer's block sebagai keadaan saat
penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk
tulisannya. Sulit fokus, tidak ada inspirasi menulis, menulis lebih lambat dari
biasanya, atau merasa stres dan frustasi untuk menulis merupakan sebagian dari
tanda-tanda kita terserang WB.
Keadaan ini bisa menimpa penulis pemula maupun profesional.
Karena writer's block umumnya tidak
disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi menulis.
Writer’s block adalah istilah yang menggambarkan suatu kondisi ketika
penulis tidak dapat menuliskan apa pun. Dalam situasi ini, membuat tulisan baru atau bahkan
melanjutkan tulisan akan terasa sangat sulit. Situasi ini biasanya membuat
penulis merasa stres dan kebingungan. Menunggu
satu kata untuk muncul dan bisa dituangkan di atas kertas saja bisa memakan
waktu yang cukup lama.
tergantung seberapa cepat seorang penulis mampu mengatasi
kondisi WB tersebut.dapat hitungan menit, jam, hari bulan, bahkan tahun.
Agar bisa mengatasi writer's block, langkah penting yang
harus kita lakukan adalah mengetahui penyebabnya. Dengan mengetahui penyebab,
kita bisa lebih fokus mencari solusinya. Diantaranya ialah:
1. Mencoba metode/topik baru dalam
menulis bisa jadi salah satu penyebab WB.
Misal seperti tantangan kita di awal. Bagi
penikmat seni wayang atau sejarah, mungkin tidak menemui kesulitan berarti saat
harus menulis tentang wayang. Tapi, bagaimana dengan
orang-orang yang tak pernah melihat pertunjukan wayang? Tidak tahu tentang
tokoh-tokoh dalam wayang? ( seperti saya, sekali menonton tapi tak dikenalkan sejarahnya). merasa "kekurangan inspirasi" dalam menulis dengan tema
wayang.
2.
1. 2. Komitmen
Writer’s Block telah menyerang saya. Tapi, jika kemudian kita teguhkan komitmen, lalu mencari bahan bacaan tambahan, maka Writer’s Block yang terbentuk bisa segera kita hancurkan. Karena ... Itu membuktikan kita sudah mampu menghancurkan tembok penghalang yang menghalangi untuk menulis.
Selanj Selanjutnya, Mba Dita menyampaikan,”Tak hanya topik baru, metode baru dalam menulispun bisa membuat kita terserang Writer’s Block.”
Misal jika kita terbiasa menulis karya tulis ilmiah. Kemudian diminta
membuat puisi. Keduanya tentu memiliki metode penulisan yang berbeda. Bagi yang
belum terbiasa, tentu akan mengalami kesulitan saat harus menulisnya. Pada kasus
ini, mempelajari teknik dan banyak berlatih menulis merupakan solusi terbaik
untuk meminimalkan dampak Writer’s Block.
1. 3. Otak dan tubuh kita bukan mesin
Maka ketika penat, beristirahatlah sejenak. Cari
ruang dan udara segar. Lakukan hal-hal yang membahagiakan. Refresh kembali hati
dan pikiran kita sehingga kita bisa mendapat inspirasi baru.
2. 4. Terlalu
perfeksionis.
Ada pepatah yang mengatakan perfectionism kills
creativity. Perfeksionis itu bisa mematikan kreativitas.
Saat menulis, orang yang perfeksionis mungkin akan berpikir apakah kalimatnya sudah tepat? Apakah ada kaitan dari paragraf satu ke paragraf lainnya? dan sebagainya.
Atau ...
Ketika seseorang pernah sangat populer dengan tulisannya. Misal
postingan di blog yang baca hingga ratusan bahkan ribuan. Menerbitkan buku
hingga best seller. Nah, yang seperti ini pun bisa jadi terjebak dalam lingkup
perfeksionis.
Tulisan sebelumnya booming, yang sekarang tentu harus booming
juga. Harus laku juga. Harus banyak yang baca juga. Kekhawatiran
seperti itu justru bisa membuat Writer’s Block nempel
lebih lama pada kita. Jika ini terjadi, maka ...
Ingatlah
kembali alasan awal menulis. Tujuan menulis. Dan masa-masa saat merintis menjadi seorang penulis.
Waah, luar biasa materi malam ini👏👏 akhirnya saya tahu tip dalam mengatasi Writer's block. Sebelumnya
mungkin saya berfikir apa itu Writer’s Block? Tapi saya juga tak akan mengenal kata
tersebut tak tahu , kalau tak mengikuti kelas ini. Tapi pada pertemuan ini terjawab semua beserta tips mengatasinya.
Akhir dari resume kesembilan ini saya mencoba
mengingat-ingat materi pertama bu kanjeng dan pesan OmJay” Menulis...menulis..menulis...menulislah
setiap hari lihat akhirnya nanti...
Brings back the memories yaa keren resume nya.. Rapi
BalasHapusAyo, menulis setiap hari.
BalasHapustrimksh bu phia yang super dan bu lina yg kerren
BalasHapusSik asik, mengalir dan lengkap.
BalasHapusSuka 👍
suka sekali...enak dibacanya sukses bunda..🥰👍
BalasHapusHindari WB, terbukti bisa....rapi lagi...🙏
BalasHapusTulisan yg lengkap dan bagus
BalasHapusSemangat buu..
BalasHapusLengkap dan berisi resumenya ..... semangat terus bun
BalasHapusWah, ternyata wayang kulit memiliki memori tersendiri untuk bunda 🙏🏻
BalasHapusTerima kasih telah membuat resumenya. Isi tantangan terasa sekali ditulis dari hati.
Semangattt.
Apik menarik
BalasHapuswahhhhhh semangat umiii semoga tulisannya makin bagus lagiii, ❣❣❣
BalasHapusMasyaAllahh jadii nambah ilmuu lagii niii🙌 semanggatt ummii✨❤️
BalasHapusSemoga kita terhindar dri sikap perfeksionis ya bun ....
BalasHapus