Bunyi Gerbang itu akhirnya

 


Malam Jumat, 26 Agustus saya sedang rebahan sejenak di dunia kapas sejenak membuka ponsel dengan isi pesan yang ringan, tersadar disalah satu chat WAg warga wilayah beji ...,"banyak ucapan duka"Innalillahi Wa Inna ilaihi raji'un," kaget dan bergegas ganti kostum untuk keluar gerbang. 

Kematian tak mengenal waktu dan usia,"Ya Allah, usia 26 sudah kau jemput untuk menemui sang Khaliq." Tak ada yang tak mungkin semua sudah ada takdir-Nya. 

Anak yang baik dan aktif di dalam keremajaan saat itu. dalam benak saya," Apa yang dapat saya berikan diakhir perjalananmu, nak! 

Saya bersama Bu Nurrisa, mencari petugas yang memandikan. malam itu pukul 21.00 kami berkunjung untuk memberitahukan dan meminta tolong, kita sudah ketok pintu..ketok kaca jendela, bahkan memberi salam lebih dari 6 kali, bahkan kami membuka keran air untuk cuci tangan berharap ada suara aneh menurut yang di dalam rumah, namun tetap tak ada tanda-tanda makhluk keluar dari dalam. 

Namun kami tetap husnuzhon, sudah malam dan sudah sepuh barangkali sudah tidur. Alakulihal, saat kami keluar pintu dan ingin menutup gerbang, dengan kondisi gerbang yang sudah kesat dan dapat mengeluarhan bunyi yang mengagetkan. Alhamdulillah suara gerbang kesat, dapat membuka pintu dari dalam rumah, Alhamdulillah..akhirnya kami bisa bertemu Bu harno, seorang wanita mulia yang sudah sepuh namun memiliki semangat amal yang tinggi, ( patut dicontoh) beliau mengatakan"Mba, kami siap memandikan dan siap dengan segala perlengkapan, mohon ya tak menyediakan apa-apa untuk kami dan jangan bertanya biaya.... 

Dalam benak kami,"Masya Allah, masih ada ya..hari gini tak ada biaya...kami berdoa selalu untuk Bu Harno dan Tim untuk selalu sehat dan bahagia.

Kematian, salah satu rahasia ilmu ghaib yang hanya diketahui oleh Allah ta’ala. Allah telah menetapkan setiap jiwa pasti akan merasakannya. Kematian tidak pandang bulu. Apabila sudah tiba saatnya, malaikat pencabut nyawa akan segera menunaikan tugasnya. Dia tidak mau menerima pengunduran jadwal, barang sedetik sekalipun. Karena bukanlah sifat malaikat seperti manusia, yang zalim dan jahil.

Manusia tenggelam dalam seribu satu kesenangan dunia, sementara ia lalai mempersiapkan diri menyambut akhiratnya. Berbeda dengan para malaikat yang senantiasa patuh dan mengerjakan perintah Tuhannya.

 Duhai, manusia...bersegeralah berbenah diri untuk perjumpaan pada Illahi Robbi..

segorespena..memohon maaf dan khilaf atas segala ucap dan prilaku yang tak berkenan...




Komentar

  1. Terlalu betah di dunia, serasa tak ingin pulang.
    Padahal kita semua akan berpulang kehadiratNya. 😢😢

    BalasHapus
  2. Innalillahi wainnailaihi rojiun. smg usia yg tersisa barokah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Buku secara Sistematis

POHON IMPIAN

Ide Menulis itu Dekat