Strategi Pemasaran Buku

       Resum ke        : ke-19

      Gelombang      : 20      



Malam ini saya akan belajar bagaimana mempromosikan apa yang dimiliki agar bermanfaat untuk masyarakat umum, sehingga ilmu akan mengalir seperti air terjun yang menjulang tinggi kemudian mengaliri sungai sampai menuju muara untuk bertepi namun tak akan menemui tepian, karena sejatinya itulah ilmu yang bermanfaat akan terus mengalir tanpa batas.

 Bapak Zaenudin sebagai narasumber malam ini akan berbagi pengalaman praktis kepada peserta kelas menulis online angkatan 20 bersama ibu Kanjeng sebagai moderator malam ini, menjadikan irama promosi semakin seru.

Inilah biodata narasumber kerren malam ini, nama Akbar Zainudin, penulis buku Man Jadda Wajada. Boleh dibilang, ini adalah buku solo yang pertama. Sebelumnya menulis beberapa buku antologi. Masya Allah, buku ini cetakan ke-13, beredar 55.000 eksemplar. Setelah Man Jadda Wajada, beliau menulis 15 buku dari tahun 2010 sampai sekarang.

Buku berikutnya tentang menulis adalah UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Ini buku panduan menulis dari A sampai Z.

Narasumber  menyarankan untuk memiliki buku ini, karena ada 150an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, anggota IKAPI. Selain itu, buku terbaru narasumber adalah The Power of Man Jadda Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama. 


Strategi pemasaran, termasuk buku terdiri dari empat hal, yang biasa disebut sebagai 4P, yaitu Product (Strategi Produk), Price (Strategi Harga), Place of Distribution (Distribusi), dan Promotion (Promosi).

Sebelum  menulis adalah menentukan target audiens atau pembaca kita siapa. Karena strategi untuk anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga untuk orang tua.

STRATEGI PRODUK.

Hal ini lebih banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Kita sebagai penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca dana apa kebutuhan mereka terhadap buku kita. Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens.

STRATEGI HARGA.

Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi. Pertama, adalah harga buku secara umum. Dan Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa). Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)

STRATEGI DISTRIBUSI

Distribusi secara umum dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi non tradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal.  Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah:  Melalui MLM (Multilevel Marketing), Melalui Penjualan Langsung, Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).

STRATEGI PROMOSI

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi :

Pertama, Launching buku. Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.

Kedua, Bedah Buku. Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. Intinya  di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.

Yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.

Ketiga, melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau bukunya motivasi dan menulis. Maka secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

Keempat, membangun komunitas. Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.

Pak Zaenudin, sebagai penulis membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Beliau share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya saya bentuk di WA Grup.

Kelima, membangun jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

Sebagai contoh; Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku.

Keenam, jualan di marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita.  Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada…




Strategi lapangan yang narasumber sampaikan sangat membumi, namun pastinya menemui banyak tantangannya. Untuk itu,  kita hindari fokus pada masalah namun pada apa yang bisa dilakukan. Untuk itu apa yang beliau sampaikan sangat membuka cakrawala penulis dalam mengembangkan kepakan sayap pena agar lebih terbang tinggi untuk menjadi penulis sekaligus marketing bukunya.

 

23 Agustus 2021

                               


Komentar

  1. Maşallah, allah razı olsun,tebriklerin

    BalasHapus
  2. Wihhh masyaAllahhh😍 makin rapih dan bagus tulisan nyaa👏 semanggat teruss ummi😘

    BalasHapus
  3. interesting and well structured, cool

    BalasHapus
  4. paket komplito... keren keren..

    BalasHapus
  5. Woow Bu Endang......keren dan lengkap euy.....👍

    BalasHapus
  6. Semakin asik menulis, semakin lengkap dan keren. Selalu semangat untuk kita.

    BalasHapus
  7. Kepakkan sayap pena agar bisa trbang lebih tinggi lgi bunda ku ....👍👍 semangaaatt..

    BalasHapus
  8. mantap ibu Chank. makin padat dan berisi. Segores pena yang slalu menoreh ilmu pada pembaca

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Mahkota Menulis, Buku Muara Tulisan

Menulis Semudah Ceplok Telur

Writer's Block?