Menulis Semudah Ceplok Telur

 Resume 30


Malam terakhir, pertemuan terakhir, namun bukan tertanda untuk menulis  yang terakhir kalinya. Menulislah seolah setiap hari akan menjadi kesempatan terakhirmu.

Untuk mengenal siapa beliau, Si Ibu sholehah, cantik, dan hebat. Yuu..berselancar mengenal beliau lewat tautannya: http://www.guruinspirasintt.com/2021/09/profil-ibu-guru-cantik.html.

MENULIS SEMUDAH CEPLOK TELUR, Masak iya?

1. PENSIL DIGERAKKAN OLEH TANGAN MANUSIA

    Mulailah dengan berdoa sebelum menulis, sebab ada tangan Tuhan yang selalu membimbing kita ketika kita menulis. Tulisan yang diawali dengan doa, akan menghasilkan ilmu yang bersumber dari hati nurani yang bersih. Tulisan yang keluar hati akan diterima oleh hati pula oleh pembacanyaserta bermanfaat banyak kepada semua umat.

2. KETIKA PENSIL TUMPUL KITA PERLU MERUNCINGKANNYA

    Dalam menulis kita akan menemui banyak kesulitan, berjumpa pada penderitaan, dan kesusahan (khususnya yang baru pertama kali menulis). Kita perlu menajamkan pikiran kita. Ketika tumpul pensil harus kita raut dahulu, jika pikiran kita buntu tak ada ide maka beristirahatlah dan tutup buku/laptop kita.

     Pertajam pikiran dan bacalah buku (khususnya yang berhubungan dengan tulisan kita).

3. PENGHAPUS : Ada penghapus untuk menghapus tulisan kita, ketika kita salah menulis. Dalam hidup selalu ada kesempatan, jika kita melakukan kesalahan ada kesempatan untuk kita bertaubat. Begitu pula dalam menulis, kalau salah bisa di tipo dulu, lalu perbaiki agar menjadi baik dan sempurna. Tapi bukan berarti tulis hapus, tulis hapus, tulis hapus...Nggak jadi-jadi dooong tulisan kita. Lalu bagaimana agar tulisan kita menjadi bagus???.. .Tulis, diamkan, jika buntu ide kita. Tutup laptop, lalu simpan, rilekz dulu. Lalu buka ke-esokan harinya untuk di revisi ulang.

4. PENSIL YANG DIGUNAKAN UNTUK MENULIS BAGIAN DALAMNYA

    Manusia dilihat dari bagian dalam hatinya (Begitupun dengan pensil, yang tajam untuk menulis adalah bagian dalamnya). Dalam menulis gunakan hati untuk menggerakkan tangan kita, sebab menulis dari hati itu akan menghasilkan karya yang luar biasa. Selain itu, menulis dari hati akan diterima oleh pembacanya dari hati pula.

5. SETIAP TULISAN KITA AKAN BERDAMPAK

    Belajar dari pensil akan selalu meninggalkan goresan (selalu ada bekas tulisan pensil untuk itu tinggalkan dampak positif dalam hidup kita). Tinggalkan jejak dalam setiap tulisan kita dengan yang baik dan memberikan inspirasi kepada setiap pembacanya

    Sahabat literasi yang berbahagia...

Mari kita simak lagi tulisan teman-teman kita dalam blog masing-masing. Menulis Semudah Ceplok Telur adalah quote saya dalam memberikan motivasi kepada setiap orang.

Judul kelas menulis online hari ke-30 adalah Quote Bu Lilis dalam memberikan motovasi menulis kepada siapa saja yang memiliki cita-cita untuk menjadi penulis hebat dunia.

1. Bahwa menulis itu tidak sulit

2. Menulis itu sangat mudah

3. Semudah Anda membuat ceplok telur

4. Tuk Byaarr... Telur yang tadinya bulat, bisa langsung dihidangkan di meja makan.   Tanpa harus ribet memasaknya.  Mudah kan?

Mengapa Harus Menulis?

Tulisan sahabat literasi dalam komunitas Belajar Menulis Gelombang 20 ( Ibu Lia Yulifah- sahabat kelas menulis online )dengan judul di atas, menguraikan landasan mengapa kita harus menulis menurut Al-Qur’an dan Hadis Nabi.

 Imam Asy-Sya’bi pernah berkata, “Apabila engkau mendengar sesuatu, maka tulislah sekali pun di tembok.”

Imam Syafi’i rahimahullah juga pernah bertutur, “Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang. Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja. (Diwan Asy-Syafi’i)

Disini, ilmu di ibaratkan seperti hewan buruan (kijang) apabila tidak di ikat akan terlepas, begitu pula ilmu apabila tidak ditulis maka akan hilang atau tidak ingat dikarenakan daya ingat manusia terbatas.

MENULIS MENURUT HADITS RASULULLAH SAW

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr dan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قيِّدُوا العِلمَ بالكِتابِ

Qoyyidul ‘ilma bilkitabi  (Jagalah ilmu dengan menulis)

(Shahih Al-Jami’, No.4434. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).

Yang dimaksud qayyidul ‘ilma adalah kuatkan dan hafalkan serta jaga jangan sampai lepas. Ilmu jika terus didengar, hati akan sulit mengingatnya. Ilmu itu diikat lalu dijaga. Jika hati sering lupa, ilmu itu perlahan-lahan akan hilang. Itulah sebabnya kenapa penting untuk mencatat.

Sebagai umat Islam perlunya kita membiasakan diri untuk belajar menulis, karena sahabat Rasulullah SAW juga menulis Al-Qur’an dan Hadits kemudian dibukukan.

Apakah alasan tersebut masih kurang untuk menjadi alasan kita belajar menulis?

Dalam PERMEN No. 23 tahun 2015. Ditegaskan Penumbuhan Budi Perekti melalui gerakan literasi. Lalu apa sih yang kita tuliskan?...Kok semudah ceplok telur? Berpikir? Jangan!!!!! Jangan berpikir apa yang akan di tuliskan. Yang tepat adalah TULISKAN APA YANG ADA DIPIKIRANMU.

 Apakah yang membuat Bapak/Ibu sulit menulis? ( Challenge dari Ibu Lilis )

A.    Kadang masih suka ada rasa kurang percaya diri dg tulisan sendiri.

Penulis Buku Best seller awalnya mengalami apa yang dirasan para penulis pemula. Namun, seorang penulis pantang menyerah. Tak pedulikan apa kata pembaca, terpenting tak mengganggu ... (jadi ingat tiktok..hehe)

B.        Takut salah. Beliau pernah merasakan hal yang sama seperti penulis pemula. Lagi-lagi penulis Hebat tak putus asa... lanjut terus dan kesalahan-kesalahan itu, yang akhirnya menjadi inspirasi banyak orang.

C.       Saya tidak tau apakah yang saya tulis bermanfaat bagi orang lain atau tidak. Sperti Video singkat yang diperlihatkan pada peserta menulis online, “ Pensil yang tumpul kemudian diraur..diraut...rasa sakit pada pensil pastinya sakit sekali terkena pisau tajam untuk membuatnya tajam dan enak digunakan membuat penggunanya menyukai pensil tersebut.” Kita akan bermanfaat setelah terus kita asah keterampilan menulis ini.

 

 Selipan lintasan fikiran peserta menulis online :

1.      Bagaimana kita membuat ramuan ajaib yang paten utk menjadi penulis pemula tapi penuh dengan ide" kreatif sekaligus dpt menulis dg mudah semudah menceplok telur utk merangkai kata menjadi kalimat yang SPOK, dari kalimat menjadi paragraf yang nyambung, menyatu kemudian dari paragraf menjadi sebuah karya tulis yang bagus secara estetis, edukatif, informatif sekaligus menghibur? 

J. Kunci yang pertama adalah banyak membaca dari membaca kita tahu tulisan ini bagus, dan itu tulisan kurang bagus.* Setelah membaca mencoba menuangkan ide dalam tulisan kita. Konsep yang di gagas Maha Guru Kita Om Jay, sangat bagus. Kita dipaksa membaca tulisan sahabat kita, lalu kita di suruh menuliskannya menurut versi kita. Kereeen... seperti itulah agar ide kreatif kita muncul . Saya mengalaminya sendiri dengan cara seperti itu Pak...

2.      Apakah ada yang bisa dilakukan untuk karya yang diklaim orang seperti kasus teman Bunda?

J. Kalau sudah ada ISBN nya bisa, tetapi jika berupa blog Semudah Klik akan sulit juga. Akan sulit, hanya kita harus punya etika dalam menulis, saya pribadi jika menulis, selalu saya cantumkan asal usul tulisannya. Alamatnya, Jam berapa saya unduh

3.      Bagaimana untuk membangkitkan semangat teman bunda yang syok tersebut? Karena saya juga punya teman yang memiliki pengalaman seperti itu yang berakibat maenjadi malas untuk menulis terutama untuk melayangkan karyanya ke penerbit?

J. Saya mengirimkan doa khusus, dan terus jalin komunikasi hingga sahabat itu pulih. Dengan terus memberikan motivasi dalam diri Yaaa... dikompor-kompori gitulah. Alhamdulillah Allah tidak tutup mata pada hambanya yang di-Dzolimi. semua akan indah pada waktunya

4.      Mengapa trauma menulis di blog?

J. takut di curi orang karya kita

5.      Apakah menulis blog sifatnya cerita jurnal atau narasi kegiatan saja? Karena saya pernah di tanya untuk cerpen atau puisi karya lainnya jika sudah di publish penerbit menolak? Karena sudah di bagikan sedangkan kalau berupa catatan narasi bisa di bukukan seperti catatan jurnal? Apakah benar begitu Bu?

J. saya kebetulan hanya 1 saja, dan gado-gado, ada ilmu utk murid saya, ada iklan saya sebagai Stokis Produk HNI/HPAI. Ada karya ilmiah saya juga. Nah pada kisah-kisah inspirasi dan karya ilmiah saya tak berani taruh di blog saya. Kecuali tulisan itu sudah masuk jurnal ilmiah atau sudah ber-ISBN jika sudah menjadi buku. Karena saya pernah di tanya untuk cerpen atau puisi karya lainnya jika sudah di publish penerbit menolak? Bagi penerbit mayor iya, tetapi bagi penerbit Indi jika kita jelaskan itu karya kita yang bayar kita sendiri sepertinya tak ada masalah. Kalau Jurnal Ilmiah agak susah ya, sebab itu untuk bahan kita naik pangkat. Biasanya pihak pengelola Jurnal akan selektif untuk menerbitkannya.

 

6.        wrapping up;“Mulailah menulis tanpa berfikir akan menulis apa, mulai dengan bersuci dan akhiri dengan banyak bersedekah.”Ms. Phia ( Moderator angkatan 20, kerren )

.“Setiap kita pasti bisa menjadi penulis hebat, setiap kita akan matang berbeda, ikuti prosesnya dan tetap berkomitmen dalam menulis,” Ibu Lilis


.

Gelombang : 20

Tanggal       : 17 September  2021

Moderator  : Ms. Phia

Narasumber: Dra. Lilis Ika Herpianti sutikno, S.H.

Komentar

  1. Senang dengan tampilan dan isi resumenya. Keren, Bu.

    BalasHapus
  2. SUPER KREN. PENUTUP YANG SUPER LENGKAP. MANTAP BUN

    BalasHapus
  3. Salam sehat dan semangat Mom. Selalu menginspirasiku untuk terus berbenah diri.

    BalasHapus
  4. Bagus bu. alurnya bisa di revisi lagi bu... agar lebih mengingit lagi tulisannya

    BalasHapus
  5. Wah keren Bu Endang. Lengkap sekali...tersusun rapi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Mahkota Menulis, Buku Muara Tulisan

Writer's Block?